Amanah
dan tanggung jawab mulia diemban oleh seorang guru. Guru merupakan fasilitator
pembelajaran untuk siswa, para generasi penerus bangsa. Buah hasil dari baiknya
proses pembelajaran akan begitu menentukan nasib sang siswa pada khususnya dan
untuk bangsa pada umumnya. Oleh karenanya, sebagai calon guru atau pun yang
telah menjadi seorang guru perlulah mereka untuk senantiasa belajar dan
mengevaluasi diri. Jangan sampai kuanya motivasi seorang guru akan melemahkan
inisiatif siswa. Jangan sampai peran bimbingan yang guru lakukan membuat siswa
tergantung dan tidak berdaya. Jangan sampai perang pengawasan seorang guru peran bimbingan yang guru lakukan membuat
siswa tergantung dan tidak berdaya. Jangan sampai perang pengawasan seorang
guru menjadikan siswa merasa menjadi makhluk yang memang selalu perlu diawasi
dan dengan demikian identik dengan sifat-sifat keburukan. Jangan sampai maksud
hati membekali namun menjadikan nurani guru menjadi sombong dan takabur. Jangan
sampai maksud hati menasihati malah memunculkan ambisi dan ego yang besar
sehingga menyebabkan siswa belajar dengan tidak bergairah. Jangan sampai
kewajiban yang guru haruskan sebagai pertanda hilangnya nurani guru sekaligus
nurani siswa. Jangan sampai hukuman akan menyebabkan sempitnya ruang gerak guru
dan siswa. Jangan sampai maksud hati demi kepentingan siswa namun kenyataannya hampa tak bermakna dan
bahkan menyesatkan. Batas antara kebaikan dan bukan kebaikan adalah begitu
tipis adanya. Oleh karenanya, senantiasa belajar dan belajar akan memperjelas batas
tersebut.
No comments:
Post a Comment