Wednesday, May 22, 2013

Elegi Ritual Ikhlas 41: Balas Dendam Syaitan Terhadap Matematikawan




Keimanan itu bagaikan bunga yang tumbuh di halaman rumah. Untuk dapat tumbuh subur dan indah maka harus senantiasa disiram dan dirawat. Jika diabaikan beberapa hari saja bunga itu akan layu dan akan cepat mati. Begitu juga keimanan harus senantiasa dijaga dan diperbarui. Karena tidak ada keimanan yang konstan. Adanya kegoyahan iman adalah wajar pada setiap manusia bilamana tidak dijaga dan hanya diabaikan saja. Apalagi setan setiap saat terus menunggu melemahnya iman untuk menyesatkan dan meresahkan jiwa manusia. Sehingga akan mengganggu iabadah dan bisa saja membelokkan niat seseorang.
Konsekuensi keimanan adalah ketauhidan, yang mengagungkan Allah SWT menjadi Tuhan Yang Maha Esa.  Dan di dalamnya terdapat berbagai cabang hakikat kehidupan yang sejatinya hanya bertumpu pada kuasa Ilahi. Sehingga segala sesuatu yang ada termasuk kecerdasan dan kesuksesan haruslah disadari sebagai pemberian Tuhan. Kita wajib mensyukuri agar tidak menjadi hamba yang kufur. Jangan sampai adanya kecerdasan dan kesuksesan yang telah ada di tangan melunturkan keikhlasan ibadah kita, menumbuhkan benih kesombongan pada jiwa, bahkan mengkufurkan hati yang ikhklas. 

No comments:

Post a Comment