Keimanan itu bagaikan bunga yang
tumbuh di halaman rumah. Untuk dapat tumbuh subur dan indah maka harus
senantiasa disiram dan dirawat. Jika diabaikan beberapa hari saja bunga itu
akan layu dan akan cepat mati. Begitu juga keimanan harus senantiasa dijaga dan
diperbarui. Karena tidak ada keimanan yang konstan. Adanya kegoyahan iman
adalah wajar pada setiap manusia bilamana tidak dijaga dan hanya diabaikan
saja. Apalagi setan setiap saat terus menunggu melemahnya iman untuk
menyesatkan dan meresahkan jiwa manusia. Sehingga akan mengganggu iabadah dan
bisa saja membelokkan niat seseorang.
Konsekuensi keimanan adalah
ketauhidan, yang mengagungkan Allah SWT menjadi Tuhan Yang Maha Esa. Dan di dalamnya terdapat berbagai cabang
hakikat kehidupan yang sejatinya hanya bertumpu pada kuasa Ilahi. Sehingga segala
sesuatu yang ada termasuk kecerdasan dan kesuksesan haruslah disadari sebagai
pemberian Tuhan. Kita wajib mensyukuri agar tidak menjadi hamba yang kufur. Jangan
sampai adanya kecerdasan dan kesuksesan yang telah ada di tangan melunturkan
keikhlasan ibadah kita, menumbuhkan benih kesombongan pada jiwa, bahkan
mengkufurkan hati yang ikhklas.
No comments:
Post a Comment