Friday, May 24, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 33: Doakulah yang tersisa



Hanya Allah SWT yang mampu membuka mata hati manusia. Berkaitan erat dengan adanya hidayah, yang hanya menjadi kuasa Ilahi. Jadi manusia pada hakikatnya hanya diwajibkan untuk berusaha DAN berdoa. Berdoa dengan setulus hati dan keyakinan bahwa hanya pada Allah lah segala sesuatu itu dapat diputuskan. Ketika di tengah-tengah proses perjuangan atau usaha pencapaian tujuan muncul beragam aral lintang, baik datangnya dari dalam diri atau dari faktor luar itu adalah wajar. Misalnya adanya keraguan, kebimbangan, dan kekhawatiran. Perasaan ragu, khawatir, dan bimbang adalah manusiawi. Karena manusia adalah manusia maka segala perasaan itu bila hinggap di hati manusia adalah sesuai dengan hakikatnya. Bila hati tidak ingin mengalami perasaan itu semua, maka ada dua cara untuk melakukannya, yakni menggunakannya sebaik mungkin atau tidak menggunakanya sama sekali. Dan pada kesimpulannya adalah bahwasanya usaha keras dari seseorang untuk mencapai tujuan adalah faktor kegigihan penentu kesuksesan. Namun, daya tertinggi dalam sebuah kesuksesan adalah ridha Ilahi. Karena Allah adalah maha kuasa atas segala sesuatu – maha penentu. Oleh karenanya, setiap usaha dan teteasan keringat perjuangan haruslah diiringi dengan ketulusana dan keikhlasan doa pada Allah, Rabb pencipta alam semesta. 

No comments:

Post a Comment