Pro dan kontra ujian nasional
memang masih menjadi primadona perdebatan dunia pendidikan. Apalagi akhir-akhir
ini terjadi carut marut dalam pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah
menegah atas. Masalah-masalah tersebut berkenaan dengan pendistribusia soal,
kualitas kertas ujianm, dan mengenai soal ujian. Sesunggunya, dalam setiap
kebijakan yang diturunkan oleh pemerintah adalah telah melewati
pertimbangan-pertimbangan yang serius. Namun, realitanya dalam pelaksanaannya
masih banyak rintangan-rintangan yang membawa dampak kurang baik dalam kemajuan
sistem pendidikan. Berbagai evaluasi yang seobjektif mungkin haus terus
diadakan dalam kaitannya dengan pelaksanaan ujian nasional. Pertimbangan-pertimbangan
baik dari sisi positif dan negatif harus benar-benar dianalisis secara
mendalam. Sehingga, akan berdampak baik pada sistem pendidikan, khusunya pada
jenjang pendidikan formal di Indonesia. Ujian nasional yang sejatinya bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun yang mencuat di muka publik
selama ini hanyalah berbagai seluk beluk permasalahannya saja. Misalnya tentang
contek-mennyontek, kecurangan dalam penyelenggaraan, atau masalah administratif
lainnya. Hal tersebut membawa dampak buruk bagi kualitas karakter pendidikan,
terutama peserta didik. Padahal, saat ini sedang digembor-gemborkan pendidikan
karakter bagi generasi penerus. Sangat kontradiktif.. di sisi lain, realitanya,
banyak sekolah-sekolah yang hanya mengorientasikan kurikulum sekolahnya pada
persiapan ujian nasional. Sehingga, para siswa terus dan terus dilatih soal-soal
yang hanya bertumpu pada kisi-kisi ujian. Rumus singkat dan instant menjadi
dewa penolong dalam penyelesaiannya. Cara cepat dan mudah akan menghambat
kemampuan berpikir anak, karena anak akan terlatih berpikir sederhana tanpa tau
arah kekompleksan suatu soal.
No comments:
Post a Comment