Saturday, May 25, 2013

Refleksi Elegi Sang Matadara Berusaha Menaklukan Raja-Raja Lokal Dunia Selatan


            

Beragam isu, peristiwa, atau sebuah kebijakan yang ada saat ini, bisa jadi merupakan sebuah isu, peristiwa, atau kebijakan yang ditumpangi oleh beragam kepentingan-kepentingan tertentu. Bagaikan tentara NICA yang membonceng tentara Inggris ketika datang ke indonesia. Tidak jaug beda dengan para oknum yang sedang melakukan demonstrasi atas sebuah kebijakan yang dimotori oleh kepentingan sekelompong tetinggi lainnya. Tiak dipungkiri lagi bahwa adanya kebijakan di atas kepentingan yang sedang menggerogoti  sistem kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Oknum-oknum pemakai kebijakan sebagai kendaraan kepentingannya mungkin telah tidak memiliki hati nurani lagi. Karena mereka dengan sadarnya membelokkan niat dan membanting setir kebijakan hanya untuk kepentingan mereka masing-masing. Mereka telah mengesampingkan kepentingan dan suara rakyat. Padahal, amanah dan tanggung jawab mulia telah terpikul di pundaknya. Masalah konkret yang akhir-akhir ini muncul tentang mengedepankan kepentingan kelompok dibandingkan kesejahteraan rakyatnya adalah seluk-beluk masalah korupsi yang menimpa para tetinggi. Virus kepentingan pribadi inilah yang menggerogoti kesejahteraan bangsa dari dalam sistem bangsa Indonesia sendiri. Padahal, bisa jadi mereka yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut juga sedang diboncengi sebuah kepentingan yang lebih besar dari pada dirinya, yang dalam elegi ini kita menyebutnya sebagai POWERNOW..

No comments:

Post a Comment