Beragam
isu, peristiwa, atau sebuah kebijakan yang ada saat ini, bisa jadi merupakan
sebuah isu, peristiwa, atau kebijakan yang ditumpangi oleh beragam
kepentingan-kepentingan tertentu. Bagaikan tentara NICA yang membonceng tentara
Inggris ketika datang ke indonesia. Tidak jaug beda dengan para oknum yang
sedang melakukan demonstrasi atas sebuah kebijakan yang dimotori oleh
kepentingan sekelompong tetinggi lainnya. Tiak dipungkiri lagi bahwa adanya
kebijakan di atas kepentingan yang sedang menggerogoti sistem kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Oknum-oknum
pemakai kebijakan sebagai kendaraan kepentingannya mungkin telah tidak memiliki
hati nurani lagi. Karena mereka dengan sadarnya membelokkan niat dan membanting
setir kebijakan hanya untuk kepentingan mereka masing-masing. Mereka telah
mengesampingkan kepentingan dan suara rakyat. Padahal, amanah dan tanggung
jawab mulia telah terpikul di pundaknya. Masalah konkret yang akhir-akhir ini
muncul tentang mengedepankan kepentingan kelompok dibandingkan kesejahteraan
rakyatnya adalah seluk-beluk masalah korupsi yang menimpa para tetinggi. Virus kepentingan
pribadi inilah yang menggerogoti kesejahteraan bangsa dari dalam sistem bangsa
Indonesia sendiri. Padahal, bisa jadi mereka yang melakukan tindakan tidak
terpuji tersebut juga sedang diboncengi sebuah kepentingan yang lebih besar
dari pada dirinya, yang dalam elegi ini kita menyebutnya sebagai POWERNOW..
No comments:
Post a Comment