Mempercayai akan datangnya hari kiamat
merupakan salah satu rukun iman bagi umat muslim, yakni rukun
iman yang ke 5. Percaya dan yakin bahwasanya suatu saat akan terjadi hari
kiamat sejatinya haruslah menumbuhkan semangat beribadah bagi kita semua, baik
meliputi ibadah maghdah mapun ibadah ghairu maghdah, baik yang berskala
habluminallah maupun habluminanas. Namun, tiada satu makhluk pun yang
mengetahui kapan tibanya hari itu. Hal tersebut diperkuat dengan firman Allah
SWT sebagai berikut; Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah
terjadinya ?”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi
Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak
akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187) dan “Telah dekat terjadinya Hari Kiamat.
Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah” (Q.S an-Najm :
57-58). Dengan begitu maka kita harus senantiasa menjaga keimanan kita hingga
masa itu tiba. Tidak ada yang menginginkan bahwa kita merenggang nyawa dengan
keadaan akhir yang buruk. Namun, kepentingan duniawi juga jangan
dikesampingkan, karena untuk menuju ke kehidupan yang kekal, di dunia inilah
tempat kita menabung amal. Bekerja dan terus belajar adalah juga kepentingan
dan dapat dijadikan suatu ibadah. Keseimbangan di antara ke duanya tersebut
sesuai dengan apa yang disabdakan oleh nabi Muhammad SAW sebagai berikut Rasulullah
telah bersabda:Kerjakanlah urusan duniamu seakan-akan kamu hidup
selama-lamanya. Dan laksanakan akhiratmu seakan-akan kami akan mati besok”
(H.R. Ibnu Asakir).
No comments:
Post a Comment