Sunday, May 19, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 19: Tak Mampu Memikirkan Kapan Datangnya Kiamat



Mempercayai akan datangnya hari kiamat merupakan salah satu rukun iman bagi umat muslim, yakni rukun iman yang ke 5. Percaya dan yakin bahwasanya suatu saat akan terjadi hari kiamat sejatinya haruslah menumbuhkan semangat beribadah bagi kita semua, baik meliputi ibadah maghdah mapun ibadah ghairu maghdah, baik yang berskala habluminallah maupun habluminanas. Namun, tiada satu makhluk pun yang mengetahui kapan tibanya hari itu. Hal tersebut diperkuat dengan firman Allah SWT sebagai berikut; Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : “Kapankah terjadinya ?”. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:”Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS AL-A’raaf :187) dan “Telah dekat terjadinya Hari Kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah” (Q.S an-Najm : 57-58). Dengan begitu maka kita harus senantiasa menjaga keimanan kita hingga masa itu tiba. Tidak ada yang menginginkan bahwa kita merenggang nyawa dengan keadaan akhir yang buruk. Namun, kepentingan duniawi juga jangan dikesampingkan, karena untuk menuju ke kehidupan yang kekal, di dunia inilah tempat kita menabung amal. Bekerja dan terus belajar adalah juga kepentingan dan dapat dijadikan suatu ibadah. Keseimbangan di antara ke duanya tersebut sesuai dengan apa yang disabdakan oleh nabi Muhammad SAW sebagai berikut Rasulullah telah bersabda:Kerjakanlah urusan duniamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya. Dan laksanakan akhiratmu seakan-akan kami akan mati besok” (H.R. Ibnu Asakir).


No comments:

Post a Comment