Friday, January 25, 2013

KATA d'Massive "Jangan Menyerah"


                          Pantang menyerah itu adalah ketika seseorang tidak takut akan kekalahan. Merasa sakit ketika terjatuh – pasti. Tapi segala yang ada padanya dan di sekitarnya mampu menjadi penawar rasa sakit itu. Hidup itu fluktuatif, naik turun. Jalan hidup seseorang tidaklah selurus rambut model-model shampoo itu. Tidak pula semulus kulit mbak mbak model handbody yang cantik. Kalaupun ada yang seperti itu seseorang itu termasuk spesies yang seharusnya punah bukan lagi langka. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda “Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni. Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah)”. (HR. Ath-Thabrani). Dan kadar ujian setiap manusia itu berbeda-beda. Dampaknya juga berbeda-beda. Dari level sedih – kecewa – putus asa – hingga yang sampai mau bunuh diri. Nah, yang sampai level bunuh diri ini saya tegaskan “DON’T TRY THIS AT HOME”.  Sungguh, mereka yang termasuk dalam kasta ini adalah mereka yang tidak memahami akan hakikat waktu. Terburu-buru dan tidak sabar. Juga tidak mengerti akan hakikat istilah “Siapa yang menanam akan menuai hasilnya”. Coba dia bangkit, cari obat, dan berusaha; kalau pun jatuh lagi ya diulangi lagi. ITU TEORINYA. Ujian kehidupan tidak menghasilkan nilai kuantitatif yang selalu menjadi motif utama dalam ujian sekolah. Pengalaman dan daya tahan dalam segala proses hingga akhir ujian adalah yang terpenting.
                  Memang tidak dapat dipungkiri bahwasanya tidak semua orang mampu bertahan dalam ketidaktahanannya dan mampu bangkit dalam keterpurukannya. Menyerah – pantang menyerah, bangkit – terjatuh, maju - mundur, adalah bagaikan dua sisi mata uang yang berlainan namun tetap dalam satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Hidup memang benar-benar sebuah pilihan. Mau menyerah boleh mau pantang menyerah silakan. Namun inilah hidup. Siapa yang bangkit adalah orang yang memahami akan hakikat peluang dan perjuangan, sedangkan memilih terjatuh adalah orang yang merugi. Terus maju adalah seorang pemenang, pecundang adalah yang mundur dari medan pertempuran. Yang dapat memilih adalah yang memiliki jiwa. Dan seorang manusia diberikan kekuasaan untuk menentukan nasibnya sendiri. Dia diberikan hak untuk menentukan pilihan mau dibawa kemanakah kehidupannya kelak. Lingkungan sekitar memang berpengaruh dalam sebuah proses hidup. Namun ujung tombak perilaku seseorang tetap berada pada dirinya. So, tentukanlah pilihanmu sendiri. Jangan ragu untuk memilih kesuksesan yang diselimuti beribu-ribu duri kehidupan daripada kesuraman yang diselimuti kenyamanan. Dan pilihan terakhir ini adalah bagaikan serigala berbulu domba. Itu sangatlah berbahaya. Zona nyaman yang sesungguhnya sama sekali tidak baik untuk masa depan. Kesimpulan yang lain adalah Jangan takut jangan ragu untuk keluar dari zona nyamanmu saat ini.
                                                    

                                 
         
       Yakinlah segala yang ada di bumi ini telah diatur oleh-Nya. Semua dan segala yang ada insya Allah ada hikmahnya. Tetap berbaik sangkalah kepada Sang Maha Pencipta. Karena tidak ada kekecewaan tidak ada putus asa. Segala sesuatu bagi seorang muslim adalah baik saja. Selama dia bersyukur ketika diberi nikmat dan bersabar ketika diberi cobaan. Hidup adalah masalah syukur dan sabar. J Z E A L .