Monday, May 27, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 16: Menggapai Hamba Bersahaja



Semua manusia di mata Allah adalah sama. Yang membedakan adalah amalannya. Segala yand kita peroleh dan miliki di dunia ini hanyalah perhiasan dunia saja. Misalnya materi atau uang, pangkat, kecantikan, dan lainnya. Semua itu adalah mahkota sementara yang ada di dunia. Namun, terkadang begitu sulit untuk memaknai kehidupan dunia yang smentara ini dan menyadari bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat kelak. Dan selebihnya, hanya karena ridha Allah kita mampu selamat di dunia dan di akhirat. Akan banyak aral rintangan dalam setiap langkah kehidupan kita. Salah satu faktor penghambat kesuksesan dunia dan akhirat adalah nafsu yang dimiliki oleh manusia. Yang di dalamnya terdapat nafsu yang bai dan nafsu yang tidak baik. Sepandai-pandainya manusia adalah manusia yang mampu melawan hawa nafsunya sendiri. Dialah yang disebut pemenang.
Ada sebuah dialog antara kehidupan dan kematian yang erat kaitannya dengan nafsu yang baik dan yang buruk sebagai bekal hari akhir kelak. Pada suatu hari "Kematian" dan "Kehidupan" bertemu satu sama lain, lantas mereka berbincang.
Kematian : "Kenapa orang2 itu menyukai kamu, tapi mereka amat membenci aku?"
Kehidupan (menjawab sambil tersenyum) : "Orang-orang menyukaiku karena aku adalah 'dusta yang indah', sedangkan mereka membencimu karena kamu adalah 'kebenaran yang menyakitkan'."
Itulah kehidupan. Segal yang baik kadang terasa berat untuk dilakukan. Begitu juga sebaliknya. Segala yang buruk sangat mudah untuk dilakukan. Dan dalam setiap langklah kehidupan kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

No comments:

Post a Comment