Saturday, May 25, 2013

Refleksi Elegi Seminar Sehari Di Sarang Lebah



Elegi ini merupakan elegi lanjutan dari Elegi Sang Begawat Menggoda Sarang Lebah. Ketika Sang begawat telah memperoleh kesempatan untuk mempengaruhi komponen sistem sarang lebah agar melakukan sebuah perubahan, maka sang begawat menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Untuk membuka hati para komponen sistem sarang lebah maka begawat memaparkan beberapa hal dalam kaitannya dengan perubahan sistem sarang lebah. Diantaranya adalah sebagai berikut. Dalam setiap tindakan kita di kehidupan dunia ini seyogyanya harus dilandasi dengan niatan hati yang tulus dan ikhlas sehingga implementasi tindakan akan berada pada koridor yang benar dan akan bermanfaat bagi kemaslahatan bersama. Kemudian,  setelah memperbaiki niat agar tetap terjaga kesucian tindakan maka kita harus mampu mengenal diri sendiri dan lingkungan di sekitar diri. Hal ini dapat kita peroleh dari usaha belajar yang berkelanjutan dan terus-menerus, membaca, menulis, dan mencari ilmu pengetahuan di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Kembangkan sikap kritis dan terbuka. Menghidupkan komunikasi dalam setiap kesempatan adalah baik adanya. Namun, tetaplah menjaga kesucian hati dari berbagai penyakit hati, misalnya saja kesombongan dan aroganisme. Selain itu, mencari-cari kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan merupakan modal yang baik dalam memberdayakan ketrampilan. Dan yang terakhir adalah iringi setiap langkahmu dengan doa.
Pesan terakhir kepada komponen sistem lebah adalah “engkau harus pergi jauh dari sarangmu agar engkau memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang banyak. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Imam Syafii sebagai berikut. ” Bagi orang yang berakal dan berpendidikan, tidak ada enaknya berdiam diri. Tinggalkan kampung halaman! Merantaulah! Lakukan Perjalanan! Aka nada pengganti dari orang yang kau tinggalkan. Bekerja keraslah! Sebab, nikmatnya hidup ada dalam kerja keras. Kulihat air yang menggenang akan berubah keruh. Jika air mengalir, ia tetap segar. Jika menggenang, ia akan tercemar. Jika seekor singa tidak meninggalkan wilayahnya, ia tidak akan berburu. Jika anak panah tidak terlepas dari busur, ia tidak akan mengenai sasaran. Jika matahari selalu mengawang di angkasa, semua penghuni bumi akan bosan. Jika bulan tidak terbenam, orang-orang pada setiap masa tentu tidak akan melihatnya. Ditempat asalnya, biji emas seperti  tanah yang terbuang. Ditempat asalnya, kayu gaharu hanyalah jenis kayu bakar. Jika biji emas telah berpindah, ia akan menjadi mahal.. Jika kayu gaharu berpindah, ia akan berharga seperti emas”. 

No comments:

Post a Comment