Sunday, May 5, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 8: Tata Cara atau Adabnya Orang Berdoa





Dari Annas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda bahwa doa adalah inti ibadah. Doa merupakan sebuah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Dan telah banyak firman Allah dan hadis Rasulullah yang menjelaskan peran dan keutamaan dari sebuah doa. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika berdoa, seorang hamba percaya bahwa ada kekuatan yang besar yang merajai alam semesta, yakni Tuhan Yang Maha Esa. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketauhidan kepada Allah SWT. Ketika ada seorang hamba yang tidak mau berdoa sama sekali, maka ia termasuk dalam golongan orang-orang yang menyombongkan diri. Sebagaimana dalam firman Allah SWT sebagai berikut; “Dan Tuhanmu berfirman: “berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (QS Ghaafir/Al-Mukmin: 60) . Golongan orang-orang yang menyombongkan diri ini tidak memiliki rasa iman dalam hati. Namun, tidak ada hasil tanpa usaha dan tidak berhasil jika tidak berdoa. Oleh karena itu, dalam mencapai suatu tujuan harus dibarengi usaha dan doa yang sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh berarti mengandung berbagai makna, yakni berdoa dengan beradab, berdoa secara kontinu (tidak hanya jika dalam keadaan genting saja), dan substansi doa adalah yang rasional bukan imajiner belaka. Sesungguhnya, banyak hal yang menjadi variabel kontrol dalam terkabulnya suatu doa, antara lain adalah keikhlasan hati, asas ketauhidan, adab berdoa, dan kebijakan sang pemohon doa. Pendek kata, ada banyak fadhilah doa dari hamba kepada Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, senantiasa ucapkan doa kepada Tuhan bila kita mengaku termasuk golongan-golongan orang beriman. 

No comments:

Post a Comment