Kerisauan, keraguan, atau pun
kegalauan adalah manusiawi ketika mereka tiba-tiba datang dan pergi dari diri
kita. Beragam hal dapat menyebabkan kerisauan, antara lain risau hati, risau
sakit, risau miskin, risau lupa, risau tidak memperoleh pekerjaan, risau tidak
punya teman, risau bersifat buruk, risau reputasi buruk, risau tidak memiliki,
risau inkompeten, risau tak lazim, risau berbuat dosa, risau iri hati, risau
tidak adil, risau harga diri, risau kebutuhan, risau tidak berperan, risau
tidak mendapat hak, risau wan-prestasi, risau kematian, risau tidak bisa
mengurus milik, risau tidak mendapat pengakuan, dan risau-risau lainnya. Segala
macam bentuk kerisauan tersebut terkadang datang mengalir begitu saja, tidak
ada tanda-tanda atau pun prediksi kapan datangnya. Sehingga dapat menyebabkan
gangguan konsentrasi yang berdampak pada berbagai hal, misalnya keikhlasan dan
efektivitas kerja. Jangan sampai kerisauan merusak kehidupan, mengahncurkan
tujuan, atau menodai ketulusan. Oleh karenanya, untuk menanggapi kerisauan yang
memang manusiawi adanya maka dibutuhkan suatu tekad atau azzam yang kuat untuk
melakukan suatu tindakan. Terus berusaha dan bedoa serta meluruskan niat adalah
solusi terbaik untuk melawan kerisauan. Adanya kerisauan dalam diri kit juga
dapat dijadikan suatu bahan intropeksi agar kualitas diri semakin meningkat dan
niat tindakan senantiasa terjaga di jalan yang lurus.
No comments:
Post a Comment