Thursday, May 2, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 7: Tanya jawab pertama perihal Hati yang Ikhlas




Keikhlasan merupakan salah satu bukti keimanan manusia sebgai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, ketika di dalam niatan ikhlas itu masih terselip riya maka riya dapat dimasukkan ke dalam golongan dosa syirik.  Rasulullah bersabda “Yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan atas kamu ialah syirik ashghor, ditanya oleh para sahabat, apa maksudnya ya Rasulullah ? Beliau bersabda: riya’” (Al Hadits). Riya itu tidak dapat ditangkap oleh indera kita. Oleh karena itu, sikap ini bagaikan semut hitam kecil yang berjalan di tengah kegelapan. Bila menggigit orang yang sedang melewatinya, maka orang itu akan kesakitan namun tetap tidak dapat melihat si semut. Itulah bahaya riya. Tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan dampaknya. Bahkan, dengan adanya sikap riya, orang lain dapat terluka hatinya oleh perbuatan kita tersebut. Melakukan perbuatan riya terkadang tidak pernah kita sadari. Sehingga, banyak-banyak melakukan istighfar dan senantiasa memperbaharui niat setiap ibadah kita hanya untuk mencapai ridha Allah Ta’ala adalah baik adanya. Ibadah baik dalam bentuk magdhah dan ghairu magdhah dapat menyebabkan penyakit hati riya. Misalnya, pamer, prestis, ingin dipuji, cari perhan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebaik-baiknya ibadah adalah senantiasa disempurnakan rukunnya meskipun ada atau tidak adanya orang yang melihat ibadah kita. 

No comments:

Post a Comment