Keikhlasan merupakan salah satu bukti keimanan
manusia sebgai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, ketika di
dalam niatan ikhlas itu masih terselip riya maka riya dapat dimasukkan ke dalam
golongan dosa syirik. Rasulullah bersabda
“Yang paling aku takutkan dari apa yang aku takutkan atas kamu ialah syirik
ashghor, ditanya oleh para sahabat, apa maksudnya ya Rasulullah ? Beliau
bersabda: riya’” (Al Hadits). Riya itu tidak dapat ditangkap oleh indera kita. Oleh
karena itu, sikap ini bagaikan semut hitam kecil yang berjalan di tengah
kegelapan. Bila menggigit orang yang sedang melewatinya, maka orang itu akan
kesakitan namun tetap tidak dapat melihat si semut. Itulah bahaya riya. Tidak dapat
dilihat namun dapat dirasakan dampaknya. Bahkan, dengan adanya sikap riya,
orang lain dapat terluka hatinya oleh perbuatan kita tersebut. Melakukan
perbuatan riya terkadang tidak pernah kita sadari. Sehingga, banyak-banyak
melakukan istighfar dan senantiasa memperbaharui niat setiap ibadah kita hanya
untuk mencapai ridha Allah Ta’ala adalah baik adanya. Ibadah baik dalam bentuk
magdhah dan ghairu magdhah dapat menyebabkan penyakit hati riya. Misalnya,
pamer, prestis, ingin dipuji, cari perhan, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, sebaik-baiknya ibadah adalah senantiasa disempurnakan rukunnya meskipun
ada atau tidak adanya orang yang melihat ibadah kita.
No comments:
Post a Comment