Thursday, June 13, 2013

Refleksi Jargon Pengakuan Subyek Belajar Filsafat

Bahkan seorang mahasiswa jurusan filsafat pun mungkin ada yang mengekspresikan pembelajaran filsafat dengan hanya satu kata, yakni membingungkan. Namun, ketika kebingungan itu muncul maka akan muncullah beragam dan bahkan beribu pertanyaan minimal tentang “Apa sih ini? Apa sih itu? Apa maksud yang ini? Apa maksud yang itu? Apa hubungannya ini dan itu?” Telah banyak dicerminkan dari beragam elegi, bahwasanya ketika ada pertanyaa yang muncul dari dalam diri atau pikiran kita, maka saat itulah orang tua berambut putih akan muncul. Dan itu maksudnya ada suatu ilmu yang sedang bergejolak dalm pikiran dan akal kita. Dan gejolak akal dan pikiran itu tidaklah berbahaya. Orang yang tidak mau bertanya akan sesat di jalan dan orang yang banyak bertanya bukanlah orang yang lamban dalam berpikir. Namun, ia memiliki daya untuk bergerak keluar dari zona nyamannya. Itulah ilmu,, diperlukan daya untuk meraihnya. Kebingungan akan filsafat oleh si pembelajar filsafat merupakan anugrah ilmu yang patut disyukuri. Karena dengan rasa ingin tahu dalam kebingungan tersebutlah tersimpan modal pencarian jawaban atas segala kebingungannya. Sehingga motivasi belajar akan tumbuh dengan sendirinya. Motivasi untuk senantiasa mencari kebenaran dan pencarian ilmu dari berbagai sumber atau referensi yang ada. Bagi pembelajar yang ikhlas, refleksi-refleksi elegi di blog ini bukanlah dilandasi hanya dengan pencarian target jumlah refleksi saja. Namun lebih dari itu. Memunculkan orang tua berambut putih dan menggali harta karun ilmu di dalamnya merupakan esensi refleksi elegi sesungguhnya. 

No comments:

Post a Comment