Wednesday, June 5, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 24: Menggapai Doa dan Ikhtiar

Kesuksesan itu berawal dari sebuah mimpi. Dan melalui mimpi kita diajarkan sebuah kerja keras dan pantang menyerah. Kerja keras untuk senantiasa berusaha menggapai kesuksesan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala hambatan rintangan dalam menapaki tangga kesuksesan tersebut. Sebuah daya upaya untuk mencapai suatu kesuksesan haruslah senantiasa diiringi dengan keikhlasan doa kepada Sang Maha Kuasa, Allah SWT. Karena hanya dengan kuasa Nya lah segala sesuatu di dunia ini dapat terjadi. Doa dan usaha merupakan modal awal sebuah kesuksesan. Dan setelah segala doa dan usaha kita panjatkan maka langkah selanjutnya yang dapay dilakukan oleh seorang manusia hanyalah bertawakal, berserah diri kepada Allah SWT. Produk kerja keras hanyalah ada 2 yakni sukses sempurna dan belum sukses. Untuk merespon ke dua hasil tersebut maka diperlukan sikap sabar dan syukur. Sabar bila belum sukses. Dan syukur bila telah sukses. Jangan sampai ada kesombongan dan rasa putus asa. Sombong bila telah sukses. Dan putus asa bila belum sukses. Bila tujuan kesuksesan belum sepenuhnya tercapai, maka beristiqomah dalam berusaha dan berdoa adalah jalan keluarnya. Inilah yang disebut dengan takdir. Dan beriman kepada takdir Allah, beriman kepada Qada dan Qadar merupakan tuntunan syariatt kepada orang-orang yang beriman. Bila keinginan kita belum dikabulkan oleh Allah maka berbaik sangkalah kepada Allah. Mempercayai bahwa Allah pasti memiliki sesuatu yang lebih indah untuk kita.  Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT berikut “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2:216).
Pernah saya mendapatkan SMS motivasi Islami yang begitu membangun sebagai berikut. Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar, Allah memberiku kaktus berduri. Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Allah memberiku ulat berbulu. Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya. Betapa tidak adilnya Allah kepadaku. Namun seiring dengan berjalannya waktu. Kaktus itu berbunga indah. Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik. Inilah jalan Allah. Semua indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita inginkan, Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan. Subhanallah. 

No comments:

Post a Comment