Thursday, June 13, 2013

Refleksi Elegi Membongkar Mitos Teori Kemampuan Otak

Sangatlah menarik bila membicarakan bagaimana sesungguhnya peran otak dalam kehidupan seorang individu. Dikarenakan ingin mengerti lebih jauh sebenarnya sejauh mana fungsi otak pada manusia, maka saya langsung googling dan menemukan artikel yang menurut saya menarik. Artikel yang saya baca bersumber dari
http://kampussamudrailmuhikmah.wordpress.com/category/otak-manusia-dan-evolusi-kesadaran/
Dengan judul Otak Manusia dan Evolusi Kesadaran. Berikut ini adalah cuplikan isi artikelnya. “Sesungguhnya otak manusia adalah alat yang paling sempurna di dunia dan dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran manusia atau membantunya dalam berevolusi lebih lanjut karena jalur evolusi yang mesti ditempuh atau diupayakan manusia adalah evolusi mental, bukan lagi evolusi fisik. Evolusi mental inilah yang kemudian dapat mengantar manusia pada tingkat Kesadaran Spiritual. Bila menggunakan bahasa umum maka otak manusia terdiri atas dua bagian utama. Masing-masing bagian ini terdiri dari sekian banyak sub bagian yang kita sebut saja dua sistem utama: Sistem Limbic disebut juga sebagai otak hewani, karena kita mewarisinya dari evolusi panjang organisme bersel tunggal. Bagian otak ini pula yang dimiliki oleh hewan-hewan lainnya. Kadang bagian ini juga disebut reptile brain, karena reptil pun memilikinya. Sistem Neo-Cortex disebut juga mammal atau human brain, karena jenis kehidupan reptil tidak memilikinya. Bagian ini dimiliki oleh mamalia dan manusia (yang juga merupakan bagian dari mamalia).
Sistem Limbic:
Biasanya dikaitkan dengan Fungsi Insting yang juga disebut Insting Hewani. Oleh karena itu seringkali sistem ini tidak diperhatikan padahal sistem ini memiliki peran yang sangat penting untuk mempertahankan tubuh manusia, termasuk organ otak itu sendiri. Fungsi insting melibatkan Sistem Syaraf Otonom (SSO) yang memungkinkannya bekerja tanpa henti. Ia berjalan sendiri (secara otonom) sejak hari pertama kelahiran manusia hingga kematiannya. Ketika kita dalam keadaan tidur lelap pun, ia tidak ikut tidur. Sesungguhnya, sistem ini bisa berjalan terus, nyaris langgeng dan abadi, bila kita memenuhi kebutuhannya secara teratur dan tidak berlebihan atau berkurangan. Apa yang menjadi kebutuhan dasar insting manusia? Makan, minum, tidur, seks, dan sebagainya yang berkecukupan. Tidak melampaui batas juga tidak berada jauh di bawah kebutuhannya. Bila melampaui batas atau kekurangan, tubuh manusia akan jatuh sakit, organ-organnya mengalami kerusakan dan akhirnya tubuh pun mati (tidak dapat berfungsi lagi),...”

Namun artikel tersebut malah memunculkan pertanyaan dalam hati saya berkenaan dengan teori evolusi Darwin. Sesunggunya bagaiamana teori evolusi Darwin dapat dijelaskan melalui pandangan filsafat.


No comments:

Post a Comment