Thursday, June 6, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 37: Ketika Pikiranku Tak Berdaya


            Ada kalanya pikiran manusia itu dihinggapi oleh sesuatu yang abstrak sehingga terkadang mampu memecahkan konsentrasi atau fokus pikiran. Sesunggunya semua ilmu ada ilmu untuk mempelajarinya. Namun dengan segala keterbatasan yang manusia miliki maka ada ilmu yang hanya dapat dipelajari hingga batas-batas tertentu saja. Hal tersebut ada untuk dijadikan bahan intropeksi bagi manusia bahwa manusia hanyalah seorang makhluk yang tak berdaya bilamana tidak ada sebuah kekuatan yang mahabesar yang menopangnya, yakni kekuatan dan kekuasan Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

            Digambarkan dalam elegi di atas bahwa perjuangan memeahami dan mempelajari fatamorgana itu begitu sulit untuk dilakukan, apalagi untuk menangkap fatamorgana. Fatamorgana yang terjadi dikarenakan adanya pembiasan cahaya hanya dapat dilihat dan tidak dapat disentuh, misalnya bentuk fatamorgana yang sering kita lihat di aspal panas pada waktu siang hari. Bila diibaratkan melalui fenomena fatamorgana, maka terkadang manusia itu terperdaya dengan segala sesuatu yang semu saja. Misalnya dengan segala kesesangan, kenikmatan, dan kebahagiaan sesaat yang ada di dunia yang mampu mengesampingkan tuntutan kebahagiaan kekal yang ada di akhirat.

No comments:

Post a Comment