“Sebenar-benar dari kita tidak lain
tidak bukan adalah Belajar Mengerti Diri”. Closing Statement yang sangat
membantu saya dalam memahami elegi di atas. Mengerti diri itu hal yang perlu
dipelajari. Mengenal diri sendiri adalah sesuatu yang memerlukan perenungan
untuk memahaminya. Bahkan terkadang banyak yang tidak tau sebenarnya sepereti
apa diri mereka sendiri. Tidak mengenal potensi yang berkembang di dalamnya.
Sehingga banyak yang sering terbawa arus, tidak memiliki pendirian, dan tidak
berkembang. Orang yang tidak mampu mengenal diri tidak akan menjadi diri
sendiri dalam setiap langkah hidupnya. Ia bagaikan kapal tanpa nahkoda yang
terombang-ambing di lautan lepas. Menjadi seorang individu yang “Ababil” kata
orang. Ababil merupakan salah satu ungkapan bagi anak remaja yang belum
menemukan jati dirinya. Sehingga kebanyakan remaja senantiasa “ngalor ngidul”
mengikuti trend yang ada. Bersikap “alay” dan sebagainya merupakan salah satu
wujud ketidakpahaman akan diri sendiri. Namun, ituleh proses pendewasaan. Ada
kalanya di suatu tahap perkembangan seorang individu belum mampu menemukan jati
dirinya, kemudian berusaha menemukan jati dirinya, dan akhirnya bertemulah ia
kepada siapa dia sebenarnya. Dan proses perkembangan itu memerlukan waktu,
tidak dapat berlangsung secara instant. Pengalaman dan pembelajaran sangat
berkaitan dengan proses pencarian jati diri. Maka dari itu janganlah berhenti
belajar dan perbanyaklah pengalaman dari beragam proses pembelajaran.
No comments:
Post a Comment