Thursday, June 6, 2013

Refleksi Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit


Dalam proses pencarian imu, maka setinggi-tingginya ilmu adalah miliki Allah SWT. Dan barang siapa yang menggapai ilmu baik untuk kepentingan dunia atau akhirat tanpa menggapai ridha Allah maka dia akan menemui kematian. Kematian dalam hal ini bisa diartikan kegagalan, kesalahan, ketidaktahuan, ketidaksadaran, ketidaktepatan, kesalahan ruang, kesalahan waktu, sebuah dosa, atau pun mendekati neraka. Berbagai perumpaan orang yang menemui kematiannya dalam perlombaan menjunjung langit dalam elegi di atas merupakan contoh-contoh perumpamaan yang mencerminkan sebuah perjuangan tanpa dilandasi pengharapan terhadap keridhaan Nya.Mereka adalah golongan orang-orang sebagai berikut: Orang yang merasa telah menguasai ilmu dunia secara sempurna, orang yang merasa mempunyai keberanian yang luar biasa, orang yang merasa telah mempunyai ilmu dunia dia mengaku walaupun ilmunya Cuma sedikit namun sudah merasa cukup untuk menghidupinya, serta orang yang mengaku telah memiliki kesempurnaan ilmu dunia akhirat. Itu hanya merupakan sebagian kecil cerminan orang-orang yang di dalam jiwanya terdapat virus kesombongan mengenai ilmu yang ia punya. Mereka tidak memandang ke atas, yakni kehadapan kesempurnaan ilmu yang dimiliki Allah SWT. Ilmu Allah adalah begitu dahsyatnya, meliputi segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dalam surat Luqman ayat 27 Allah berfirman  “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

No comments:

Post a Comment