Friday, February 22, 2013

The Nature of Students Learn Mathematics's Reflection


                Seorang siswa dapat dikategorikan sebagai seorang manusia remaja yang sedang tumbuh dan berkembang. Baik secara fisik, mental, intelektual, sosial, emosional, psikologis, atau pun moral. Sehingga terkadang para siswa remaja ini masih labil karena mereka sedang melakukan pencarian jati diri. Namun, perkembangan ini juga berdampak baik karena secara alamiah seorang remaja cenderung memiliki sifat keingintahuan yang tinggi, suka tantangan, idealis, dan mampu melakukan  progress dalam berpikir. Meskipun semua itu terkadang hanya untuk menunjukkan eksistensi diri. Dalam konteks seperti ini, seorang guru harus mampu menjalankan perannya sebagai fasilitator siswa dalam pembelajaran. Bermodal sifat keunikan dari para siswanya, yang secara pasti setiap siswa memliki sifat sendiri-sendiri, guru harus mampu mengkoordinir dan melakukan pengelolaan kelas secara tepat dan bijaksana. Pengelolaan pembelajaran secara tepat dapat dilakukan dengan pemilihan berbagai metode, media, atau pun sumbe belajar yang inovatif, yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa dan merangsang keaktifan belajara siswa sehingga hasilnya efektif dan efisien. Suasana pembelajaran diciptakan dengan mempertimbangkan suasana kepribadian siswa yang sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya adalah diciptakan iklim persaingan dalam konteks pembelajaran sehingga siswa dipacu untuk aktif dan menjadi bagian utama dalam proses pembelajaran. Setiap siswa akan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di antara yang lainnya. Ini akan mempengaruhi motivasi belajar kelas. Di samping itu, pengelolaan pembelajaran juga harus bijaksana, yang artinya adil, seimbang, dan mencakup semua. Semua siswa adalah sama haknya, memperoleh ilmu melalui proses pembelajaran. Tidak ada yang membedakan mereka kecuali atas keunikan yang mereka miliki sendiri-sendiri. Semua ini secara perlahan dan pasti akan mengubah paradigma pembelajaran yang semula berorientasi kepada guru menjadi pembelajaran yang berorientasi kepada siswa. Di dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator perkembangan kecerdasan dan kemampuan olah piker siswa . Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memberikan kesempatan perkembangan intelektual siswa itu secara sadar  dari diri diri siswa sendiri.

CC: Bapak Dr. Marsigit, MA

No comments:

Post a Comment