Interview with Dr. Marsigit, MA via Whohub'Reflection Part II
Refleksi ini adalah
refleksi lanjutan terhadap apa yang pernah saya buat terhadap interview via
whohub (http://powermathematics.blogspot.com/2013/02/interview-with-dr-marsigit-ma-marsigit.html).
Sekali lagi saya menyatakan bahwa saya
sangat terkesan terhadap prinsip dan berbagai reaksi Bapak Marsigit atas pertanyaan-pertanyaan
dalam interview tersbut di atas. Sebagai seorang pendidik maka budaya
komunikasi sangat penting untuk ditumbuhkan. Kerja sama dengan berbagai pihak
sangat mungkin dilakukan karena kita bekerja dalam suatu sistem yang menuntut
adanya interaksi dari berbagai pihak yang juga merupakan bagian dari sistem
tersebut. Ketika diberikan pertanyaan tentang apa kriteria orang yang dengan
senang hati akan diajak bekerja sama, maka Bapak Marsigit menjawab dengan jawaban
yang mampu dijadikan prinsip dalam bekerja sama dengan orang lain. “Tidak ada
kriteria. Karena itu adalah sebuah kesuksesan bagi saya ketika saya mampu untuk
berkolaborasi dengan orang yang paling susah diajak bekerja sama”. Ketika kita
menentukan kriteria atau bahkan bisa disebut dengan batasan-batasan orang yang
akan kita ajak bekerja sama maka kita akan me-reduce atau mengurangi makna kehidupan dunia kita. kehidupan akan
memunculkan berbagai masalah dalam lika-liku perjalanannya. Dan ketika kita
diterpa maslah pasti kita hidup di bawah garis tekanan. Namun, akan sangat
bermakna bagi kehidupan kita ketika kita mampu mengubah tekanan menjadi
potensi. Tantangan adalah sebuah tantangan, yang ketika kita sukses melewatinya
maka hasilnya juga akan unusual
bahkan extrausual. Namun, ketika kita
belum mampu untuk menaklukan tantangan itu maka bahagia itu sederhana, bahagia
ketika kita mampu menerima kenyataan yang ada. “Happiness is capable of receiving reality“. Oleh karena itu, kita
tidak hanya butuh seorang guru saja untuk mendeasakan kita dan mendidik kita.
Partner, musuh, dan orang yang mampu merefleksikan dan kita refleksikan juga
sangat berharga keberadaannya.
Kehilangan terbesar
yang sangat disayangkan dalam kehidupan kita adalah ketika kita kehilangan
komunikasi, kehilangan kepercayaan, kehilangan kebebasan berfikir, berpendapat,
dan konsistensi. Ketika kita telah menetapkan berani maju untuk bertanding maka
kita juga harus menetapkan hati untuk berani menjadi pemenang bahkan untuk
menjadi yang terkalahkan. Itulah kehidupan.
Kita harus lebih
memaknai kehidupan kita dengan segala apa yang kita punya dan berusaha untuk
menjadi apa yang seharusnya kita menjadi. Semoga bemanfaat..
No comments:
Post a Comment