I am
It is necessary
to know the students as people. Hal
yang sangat fundament untuk diketahui oleh seorang guru, bahwasanya seorang
murid merupakan seorang manusia. Bukan sebuah
robot yang hanya memiliki suatu sistem penggerak tertentu dan yang pasti
terbatas (statis). Namun, siswa ialah manusia, yang memiliki potensi akal dan
pikiran sendiri-sendiri yang nantinya akan melahirkan kemampuan, bakat, kecerdasan,
ketrampilan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, sebagai seorang guru haruslah
menghargai adanya potensi tumbuh kembangnya kemampuan anak didiknya yang
berbeda-beda tersebut. itulah yang disebut dengan sopan santun terhadap siswa,
juga terhadap sifat, sikap, kemampuan, dan progress
siswa. Ketika sudah menjadi kodratnya bila potensi dan perkembangan akal dan
pikiran setiap siswa itu berbeda-beda, maka kita juga harus memahami bahwa
motivasi, sikap, perilaku yang dipengaruhi oleh berbagai latar belakang siswa
juga dapat berbeda-beda dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Oleh Karena
itu, seorang guru setelah memahami hakikat perbedaan tersebut maka guru harus
mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator tumbuh kembangnya akal dan pikiran
seluruh siswa. Menggunakan ilmu yang telah dipelajari selama menjadi calon
guru, maka diharapkan sudah tidak aka nada lagi paksaan tentang perkembangan
kemampuan setiap siswa. Dengan
menjadikan siswa sebagai dirinya sendiri, maka proses belajar akan begitu
menarik, menantang, dan menyenangkan bagi mereka. Motivasi belajar akan dengan
sendirinya tumbuh. Intuisi akan berkembang dan pembelajaran akan mencapai
tujuan secara tepat sasaran.
Dalam hal ini, maka guru harus terus banyak belajar
tentang pengimplementasian model pembelajaran yang bervariasi, yang dapat
mencover seluruh siswa dengan tidak mengenyampingkan perbedaan-perbedaan yang
ada. Dan variasi metode pembelajaran yang inovatif diharapkan tidak akan
membuat siswa jenuh untuk belajar. Pemilihan metode pembelajaran yang inovatif
harus mampu mengembangkan kecerdaasan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik anak. Mendalami tentang berbagai hakikat pembelajaran sangat
membantu guru dalam melakukan pengelolaan kelas.
Salah satu hakikat pembelajaran yang perlu
diperhatikan dalam hal ini ialah hakikat sumber belajar mengajar. Yang menurut
Ernest, ada 3 komponen utama sebagai basisnya, yaitu seperti yang terpublikasi
sebagai teorinya berikut ini; the
provision of a wide variety of practical resources to facilitate the varied and
active teaching approaches; the
provision of authentic material, such as newspaper, official statistics, and so
on for socially relevant and socially engaged study and investigation; and the facilitation of student self-regulated
control and access to learning resources. Sumber yang mencakup fasilitas
pembelajaran yang aktif dan bervariasi, sumber autentik,dan sumber untuk
perkembangan siswa per individu.
No comments:
Post a Comment