Ketika
komunikasi disebutkan sebagai salah satu komponen penting dalam sebuah proses
pembangunan kepahaman, maka berbagai faktor yang merujuk pada keefektifan
komunikasi harus senantiasa dipelajari dan dikembangkan (menuju hasil yang
lebih baik) dalam pengimplementasiannya. Komunikasi dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu basis jembantan kepahaman materi. Dengan kata lain,
komunikasi yang baik sangat penting untuk dapat dilakukan dalam menjalankan
proses belajar mengajar. Salah satu instrument yang paling mempengaruhi dalam
menentukan efektif tidaknya suatu komunikasi ialah penggunaan bahasa dan simbol.
Termasuk di dalamnya diksi, sistematika kalimat, dan cara penyampaiannya. Oleh
karena itu, pemahaman akan ke-bahasa-an serta symbol-simbol terkait bisa dikatakan
sebagai kebutuhan dalam proses pembelajaran. Melalui bahasa, akan terucap kata
dengan berbagai makna yang dapat diterjemahkan dengan berbgai sudut pandang oleh
agen komunikasi. Begitu pula dengan symbol. Sehingga, diperlukan suatu
pemilihan tata bahasa yang pas dalam mengajar, erutama mengajar matematika.
Bahasa
dalam matematika sesungguhnya memiliki makna yang mampu membantu proses
kepahaman matematika seorang siswa. Misalnya dengan menghadirkan permasalahan
matematika kontekstual dengan dunia dan pikiran siswa. Namun, banyak guru yang
kurang berani untuk membiasakan berinovasi dan mengeksplorasi kemampuan
berbahasa dan pengguanaan symbol matematik yang sesuai dengan materi untuk
digunakan sebagai jembatan kepahaman materi. Sehingga, selama ini dari gurunya
sendiri juga membatasi ruang matematika yang hanya bergerak dalam bidang angka,
rumus, dan garis. Tidak pernah mengenal bahsa matematika. Sempitnya ruang gerak
matematika itu diteruskan ke siswa-siswanya. Alhasil, banyak yang menganggap
bahwa matematika adalah angka. Matematika adalah rumus. Matematika sulit
dipahami. Itu semua hanya karena kurang komunikasi dan efektivitas penggunaan
bahasa matematika dalam proses pembelajaran.
No comments:
Post a Comment