Hakikat Sadar Rumah Besar
Segala sesuatu yang berlebihan itu bukan hanya tidak
baik, namun dapat berpotensi menjadi sesuatu yang merugikan, entah bagi pihak
yang terkait atau pun bagi sesama. Akan tetapi, suatu daya dan usaha yang lebih
itulah yang diharapkan. Selama masih berada dalam koridor yang benar, tetap
berada di jalan yang seharusnya. Mega Proyek Indonesia, yang dianalogikan sebagai
Rumah Besar dengan segala fasilitas serba mewahnya, sarana prasarana yang
begitu lengkap, dan segala kemudahan yang tersedia dapat divisualisasikan
dengan sebutan sebagai Kota Metropolitan. Rumah atau Kota itu dibangun di atas
pengorbanan yang tinggi. Berpuluh-puluh tahun lamanya akhirnya dapat diakui
sebagai sebuah territorial yang merdeka dan hingga saat ini pun pembangunan
masih terus dan terus berlanjut. Seperti pada kenyataan saat ini, banyak baliho
besar di jalan-jalan yang bertuliskan “Orang Bijak Taat Pajak”. Untuk
mengimbangi pembangunan sebuah kota (negara) diperlukan kontribusi dari
berbagai komponennya, termasuk rakyatnya. Uang negara dirasa belumlah cukup
digunakan untuk mencover kebutuhan semua. Apalagi, kultur konsumtif warganya
begitu cetar membahana. Oleh karena itu, wajib pajak secara sadar harus
mengerti akan segala kewajiban dan perannya sebagai warga masyarakat. Membayar
pajak untuk pembangunan. Mampu menyelamatkan negeri dari bahaya kemiskinan dan
gelandangan.
Memiliki rumah yang besar, kota yang besar, dan
negara yang besar adalah sama saja hakikatnya. Meskipun besar dan nyaman, namun
membutuhkan perawatan yang setimbang dengan apa yang telah ada. Budaya peduli
dan sadar diri dari para warganya perlu dilestarikan. Seperti di awal tadi
telah dikatakan bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Ketika kesenangan
dan kenyamanan telah didapatkan sebagai buah dari modernisasi, sejalan dengan
itu, banyak yang lupa akan hakikat syukur. Bahkan, mereka rela untuk menukar sarana
ketaatan terhadap Tuhan dengan kesenangan duniawi yang melenakan. Untuk
menghindari segala kelebihan kenikmatan semu ini maka kita harus banyak
berlatih selektif, kontrol diri, dan bersyukur dengan apa yang telah ada. Dan tidak
mudah menuntut dengan apa yang seharusnya tidak ada.
No comments:
Post a Comment