Pangkat
atau pun derajat intelektualitas dalam skala pendidikan formal bukanlah menjadi
jaminan utama dalam standar baiknya ibadah seseorang. Bisa dimungkinkan ketika
ada orang yang pandai secara akademik
juga baik dalam ibadahnya. Atau sangat dimungkinkan sekali bahwa orang yang
tidak secerdas ilmuwan-ilmuwan ternama namun dalam konteks ibadah dialah
juaranya. Atau sebaliknya, ada juga
ilmuwan yang rendah dalam pemahaman terhadap seluk-beluk peribadatan. Oleh
karena itu, dalam hal ibadah, setiap orang berhak untuk mengamalkan ilmunya
kepada sesama, meskipun orang itu kalah gelar dengan orang yang akan ditulari
ilmunya. Dalam hal ini, harus ditumbuhkan sikap keihkhlasan, lapang dada,
tenggang rasa, dan kerendahan hati dalam proses pembelajaran. Karena ada
ungkapan yang menyatakan bahwa perkataan baik itu bisa datang dari siapa saja
bahkan dari seorang anak kecil sekalipun. Segala hal yang berkaitan dengan
peribadatan harus didasari dengan niat ikhlas untuk mencari ridho Allah SWT,
bukan untuk gelar kehormatan atau pun gengsi belaka.
No comments:
Post a Comment