Terdapat
banyak hal yang penting dan menarik pada artikel kali ini, antara lain adalah
sebagai berikut;
Segala
bentuk peribadatan mestinya harus dilandasi dengan perasaan mengharap ridho
kepada Allah SWT. Jangan sampai ritual ibadah kita sehari-hari diniatkan dan
dilandasi dengan alasan duniawi lainnya.
Dalam kaitannya dengan menjalankan ibadah dan peranan manusia sebagai
makhluk sosial, maka dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks ibadah
magdhah atau pun ghairu magdhah maka antarsesama harusklah saling mengingatkan
kekurangan dan kelemahannya masing-masing, Karena manusia terkadang sering
melakukan tindakan, ucapan, dan sikap yang tidak selalu benar dan menurut
kaidah norma yang berlaku. Sikap saling mengingatkan perlu dikembangkan dalam
kehdupan sosial agar tercapai suat kemaslahatan. Di sisi lain, ketika kita
selalu beribadah (magdhah khusunya) dengan begitu giat, maka jangan sampai kita
menzalimi diri sendiri dengan meninggalkan hak-hak tubuh kita masing-masing,
seperti makan, minum, dan istirahat. Terlalu memforsir tubuh dan pikiran ketika
tidak diimbangi dengan asupan tenaga yang cukup maka hanya akan menyebabkan
kerugian bagi tubuh kita.
Point
terakhir pada refleksi kali ini ialah tentang persamaan derajat manusia di
hadapan Sang Maha Pencipta. Manusia kaya, miskin, cantik, tidak cantik, tinggi,
pendek, dan lain sebagainya tidak artinya bilamana tidak ada derajat keimanan
yang tumbuh pada masing-masing individu.
No comments:
Post a Comment